Kamis, 07 Februari 2013

Faktor Genetik Penyebab Utama Makan Banyak Tetap Kurus



Karakteristik sebagian orang tertentu yang meski makan banyak, tetapi badannya tetap kurus. Hal ini tampaknya ada kaitannya dengan gen yang diwarisi orangtuanya. Menurut sebuah penelitian baru dari Michigan State University (MSU), para ibu bisa mewariskan kecenderungan tubuh mereka pada anak perempuan. Jika Anda ramping, maka anak perempuan Anda kemungkinan juga ramping. Kalau Anda atletis, mungkin kelak si kecil juga akan tumbuh atletis.

Jika perempuan saat ini merasakan lebih banyak tekanan untuk menjadi kurus, maka hal ini separuhnya disebabkan oleh pemrograman genetik yang mengakibatkan sebagian perempuan lebih peka terhadap isu citra tubuh dan kelainan makan. Jadi, anggapan umum yang berkembang di masyarakat bahwa para perempuan muda terobsesi menjadi kurus karena pengaruh lingkungan boleh dibilang kurang tepat. Faktor-faktor genetik bisa saja membuat sebagian perempuan lebih rentan merasakan tekanan ini daripada yang lain.

Penelitian yang dimuat di International Journal of Eating Disorders ini mengamati perilaku lebih dari 300 perempuan kembar identik dan kembar beda telur (fraternal twins), dengan rentang usia 12-22 tahun. Peneliti mengamati seberapa banyak para kembar tersebut ingin terlihat seperti tokoh-tokoh dalam film, televisi, dan majalah-majalah.

Ketika tingkat idealisasi kurus ini dinilai, kembar identik (yang berbagi gen 100 persen) dibandingkan dengan kembar beda telur (yang hanya berbagi gen 50 persen, seperti rata-rata saudara kandung lainnya), terlihat bahwa kembar identik memiliki tingkat idealisasi kurus yang lebih dekat daripada kembar fraternal, yang menunjukkan peran genetik yang kuat. Artinya, kembar identik cenderung memiliki sikap yang sama mengenai citra tubuh dan pola makannya, tetapi belum tentu menurunkan perilaku ini kepada adik mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa separuh dari perbedaan idealisasi kurus yang terjadi pada perempuan bisa dijelaskan oleh alasan genetik. Pengaruh lingkungan memang penting, khususnya ketika kembar tidak saling berbagi mengenai hal itu. Misalnya, ketika salah satu dari mereka mengikuti kegiatan yang berfokus pada berat badan, seperti menari, atau salah satu memiliki teman yang terobsesi pada berat badan, dan lain sebagainya.

Faktor-faktor lingkungan, seperti paparan terhadap media yang sama, tidak mempunyai pengaruh besar seperti yang dikira. Justru, faktor-faktor tidak berbagi, yang membuat pasangan kembar menjadi begitu berbeda, memberi dampak yang terbesar. Faktor-faktor risiko kultural yang diperkirakan paling memengaruhi perkembangan proses pemasukan nilai ideal-kurus ternyata juga tidak sepenting faktor genetik.

Studi ini mengungkapkan perlunya mengambil pendekatan yang sama dengan cara bahwa perempuan terdorong untuk menjadi kurus dengan mempertimbangkan bagaimana faktor genetik dan lingkungan punya peran dalam perkembangan proses pemasukan nilai-nilai ideal kurus tadi.

Manusia Gen-16

Seorang yang meski makan banyak tetapi tidak bisa gemuk ternyata mempunyai komposisi gen-16. Hal itu diungkapkan oleh penelitian Sebuah penelitian yang dilakukan Imperial College London di Inggris dan University of Lausanne di Swiss. Sebaliknya, pada orang yang kehilangan beberapa gen, berat badan mereka akan lebih mudah untuk meningkatkan meskipun diet yang sama dengan orang lain. Akibatnya, meskipun diet, tubuh cenderung terlihat gemuk.

Memiliki tubuh kurus belum tentu kekurangan gizi, padahal sebenarnya ia memiliki banyak untuk dimakan. Menurut penelitian, beberapa orang hanya lahir tipis selamanya karena memiliki keuntungan dari gen yang disebut gen-16. Secara umum, seseorang mewarisi komposisi gen yang sama dari orang tua. Namun pada beberapa orang dengan gen tertentu dapat digandakan angka sampai 2 kali lebih dari orang normal.

Penelitian telah dilakukan terhadap 95.000 orang tersebut mengungkap, duplikasi atau penggandaan gen-16 dialami oleh 1 dari 2.000 orang di seluruh dunia. Pada laki-laki, kondisi ini meningkatkan risiko underweight sebesar 23 kali lipat dan pada perempuan 5 kali lipat.

Underweight atau sangat kurus didefinisikan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) di bawah 18,5 kg/m2. Kebalikan dari underweight adalah overweight yakni jika IMT berada pada rentang 25-29 kg/m2 atau obesitas jika IMT telah melebihi angka 30 kg/m2.

Selain meningkatkan risiko underweight, duplikasi yang membuat komposisi gen-16 terlalu banyak juga berisiko memicu microcephalus atau bentuk kepala terlalu kecil. Karena kepalanya kecil, volume otak terbatas sehingga rentan mengalami kerusakan saraf dan harapan hidupnya rata-rata lebih pendek. Sebagian penderita duplikasi gen-16 juga mengalami microcephalus atau lingkar kepala yang kecil.Penelitian yang melibatkan 95.000 orang tersebut mengungkap, duplikasi atau penggandaan gen-16 dialami oleh 1 dari 2.000 orang di seluruh dunia. Pada laki-laki, kondisi ini meningkatkan risiko underweight sebesar 23 kali lipat dan pada perempuan 5 kali lipat.

Setiap orang secara normal mempunyai komposisi gen yang sama dari kedua orangtuanya. Namun pada beberapa kasus gen-gen tertentu bisa mengalami duplikasi sehingga jumlahnya menjadi 2 kali lebih banyak, maupun penghilangan sehingga komposisinya berkurang.

Komposisi gen bernomor 16 atau disebut gen-16 dapat mempengaruhi berat badan. Seseorang yang mengalami duplikasi gen tersebut akan tetap kurus meski banyak makan.



Sebaliknya pada orang yang kehilangan sebagian dari gen tersebut, berat badannya diyakini akan lebih mudah mengalami peningkatan meski pola makannya sama dengan yang lain. Akibatnya meski sudah berusaha diet, tubuhnya cenderung tetap kelihatan gemuk.

Selain meningkatkan risiko gizi kurang, komposisi duplikasi gen-16 berisiko memicu microcephalus atau bentuk kepala terlalu kecil. Karena kepala kecil, volume otak terbatas sehingga rentan terhadap kerusakan saraf dan usia harapan hidup yang lebih pendek


Jika Anda ingin gemuk, berikut beberapa tips bagi orang yang kesulitan menaikkan berat badan karena memiliki sistem metabolisme yang tinggi:

1. Makan yang tepat
Orang dengan sistem metabolisme memerlukan lebih banyak makanan yang mengandung tinggi protein untuk perkembangan ototnya. Selain itu, sebaiknya makanlah setelah melakukan aktivitas seperti olahraga, agar segera membangun kembali otot tubuh. Makanan yang tinggi protein misalnya daging ayam, daging sapi, telur, susu, keju dan kacang-kacangan.

2. Olahraga yang tepat
Olahraga seperti jogging, lompat tali, sit up dan push up tidak akan membuat berat badan orang dengan sistem metabolisme naik. Olahraga tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan, tetapi tidak menambah massa otot. Untuk menaikkan berat badan, cobalah latihan beban (barbel atau angkat besi) tidak lebih dari 45 menit. Hal ini akan membuat otot Anda lebih besar sehingga dapat menaikkan berat badan.

3. Jumlah tidur yang tepat
Kurang tidur membuat orang dengan sistem metabolisme tinggi tak bisa gemuk, karena hal itu membuat Anda membakar kalori lebih tinggi. Untuk itu, tidurlah dengan pola dan jumlah yang cukup 6-8 jam sehari.

Sekian informasi mengenai Banyak Makan Tapi Tetap Kurus yang semoga bisa berguna dan bermanfaat bagi anda



Sumber : pickyeaterschild

Tidak ada komentar:

Posting Komentar