Rabu, 30 April 2014

5 Tanda Anda Butuh Jeda dari Pekerjaan


Setiap orang pernah merasakan kegagalan dalam pekerjaan. Merasa terlalu banyak bekerja, tidak melakukan banyak hal dengan baik, kehilangan kepercayaan diri, bahkan berpikir untuk mencari sebuah pekerjaan baru.
Namun tahukah Anda, setiap masalah tersebut bisa diselesaikan dengan satu hal sederhana, seperti mengambil jeda atau libur untuk bersantai sejenak?
Masalahnya, tak sedikit orang yang tak tahu kapan waktu yang tepat bagi mereka untuk mengambil jeda.

Rabu, 23 April 2014

75 Manfaat Kulit Manggis untuk Kesehatan



Manfaat Kulit manggis saat ini paling banyak dicari dan digunakan untuk dijadikan obat alternatif berbagai macam penyakit, serta dimanfaatkan dalam urusan kecantikan. Memang ternyata buah manggis yang rasanya enak dan mengandung banyak manfaat, mempunyai fakta kalau kulitnya lah yang mempunyai manfaat lebih.
 Kulit Manggis mempunyai kandungan senyawa xanthone yang saat ini banyak dikembangkan dan diproduksi dalam bentuk sirup, yang kemudian terkenal dengan nama sirup xanthone. Sirup ini sangat terkeenal karena mengandung zat antioksidan yang dapat melawan radikal bebas. Beberapa penelitian menunjukkan, senyawa ini memiliki sifat sebagai antidiabetes, antikanker, anti peradangan, antibakteri, antifungi, antiplasmodial, dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Cara Terbaik Bersihkan Telinga



Cotton bud atau penyeka kapas merupakan alat yang umum digunakan untuk membersihkan telinga, selain sabun dan air. Namun sebaiknya Anda berpikir dua kali sebelum menggunakannya.

Baru-baru ini, sebuah studi dari Henry Ford Hospital menemukan hubungan antara penggunaan cotton bud dengan kerusakan telinga bagian dalam. Menurut studi itu, penggunaan cotton bud di saluran telinga dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Alasannya, cotton bud dapat mendorong serumen atau lilin sehingga menyumbat saluran telinga. Yang lebih parah, pendengaran juga dapat rusak karena pecahnya gendang telinga.

Minggu, 06 April 2014

Amankah Meregangkan Otot hingga Berbunyi ''Keretek" ?



Setelah duduk seharian di depan komputer, tak ada yang lebih melegakan selain meregangkan otot-otot punggung yang kaku hingga berbunyi "keretek". Amankah melakukan hal tersebut?

Secara teknis sebenarnya meregangkan otot hingga mengeluarkan suara tidaklah berbahaya. Namun, jika hal tersebut dilakukan secara rutin, maka lain lagi ceritanya.
"Mengkeretekkan otot atau menyelaraskan persendian tidak berbahaya, tapi jangan dilakukan sebagai kebiasaan," kata Dr Christopher Anselmi, ahli chiropractik, di New York, AS.

Persendian tersusun dari ligamen, tendon, dan struktur jaringan yang lembut dan makin lama bisa aus. "Jika persendian tidak sesuai dengan posisinya, maka bisa menyebabkan kerusakan prematur," katanya.
Suara "krek" yang kita dengar saat meregangkan otot memang terkadang menakutkan sehingga kita mengira tulang patah. Persendian mengandung cairan dan gas seperti nitrogen dan karbondioksida. Ketika cairan tertekan dan ada dorongan di persendian, gas akan keluar dan menghasilkan suara "keretek".

Jumat, 04 April 2014

Cegah Kerusakan Gigi, Batasi Minuman Asam



Gigi yang sehat merupakan cerminan kesehatan tubuh secara umum. Salah satu kriteria gigi sehat adalah bebas dari karies atau gigi berlubang. Untuk menghindarinya, selain melakukan perawatan gigi rutin, Anda pun sebaiknya tidak minum minuman dengan derajat keasaman (pH) rendah secara berlebihan.

Pakar biokimia pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Puspo Edi Giriwono menjelaskan, minuman asam yang memiliki pH berkisar 2,4-4,0, seperti minuman berkarbonasi, minuman diet buah-buahan, jus lemon, dan minuman asam lainnya, dapat menurunkan pH air liur.
"AIr liur yang terlalu asam itulah yang mempermudah terjadinya kerusakan enamel gigi atau lapisan terluar pada gigi," jelasnya dalam sebuah talk show yang diadakan Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Efek Kebanyakan Gula Bukan Cuma Kegemukan


Mengonsumsi terlalu banyak gula memang bisa berbahaya bagi kesehatan. Kita mungkin sering mendengar efek jangka pendek konsumsi gula berlebih, yakni kegemukan dan efek jangka panjang berupa diabetes. Namun, di antara dua hal tersebut, masih banyak efek buruk lainnya.

Selain bisa menjadi sumber kelebihan kalori, kebiasaan mengonsumsi makanan mengandung gula (karbohidrat) bisa memicu penuaan pada tingkat sel dan inflamasi. Kedua hal tersebut akan meningkatkan risiko kita terkena penyakit kronis.
Kelebihan gula juga akan menurunkan faktor pertumbuhan neural, misalnya BDNF, komponen yang diproduksi di otak yang bertugas mempercepat kemampuan belajar, berpikir, dan memori jangka panjang. Dengan kata lain, efeknya membuat kita lebih lambat berpikir dan cenderung pelupa.