Jumat, 09 Oktober 2015

Teori Kromosom untuk Menentukan Jenis Kelamin Bayi


Teori kromosom yang menentukan jenis kelamin bayi. Seorang pria/laki-laki mempunyai dua jenis kromosom pada sel sperma yaitu kromosom X dan kromosom Y (selanjutnya terkenal dengan nama kromosom XY), sedangkan seorang wanita mempunyai kromosom XX (keduanya kromosom X).

Kromosom X mempunyai karakteristik sebagai berikut :

- Bentuk lebih besar
- Gerakan lebih lambat
- Mempunyai umur lebih dari 72 jam (3 hari)
- Lebih tahan pada suasana vagina dengan pH asam

Kromosom Y mempunyai karakteristik sebagai berikut :

- Bentuk lebih kecil
- Gerakan lebih cepat
- Mempunyai umur paling lama 48 jam (2 hari)
- Lebih tahan pada suasana vagina dengan pH basa

Jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom yang membangunnya. Bayi akan memperoleh satu kromosom dari ayah dan satu kromosom lagi dari ibunya. Bila bayi mendapatkan kromosom Y dari sang ayah maka akan terbentuk kromosom XY yang menentukan jenis kelamin bayi laki-laki/pria. Bila ia mendapatkan kromosom X dari sang ayah maka akan terbentuk kromosom XX yang menentukan jenis kelamin bayi perempuan/wanita. Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada ilustrasi sebagai berikut :

Kromosom pada Istri/Perempuan/Wanita (X1X2)
Kromosom pada Suami/Pria/Laki-Laki (X3Y4)

Himpunan kemungkinan pasangan yang muncul adalah :

- X1X3 (kromosom ibu X1 dan kromosom ayah X3) : Bayi Perempuan/Wanita
- X1Y4 (kromosom ibu X1 dan kromosom ayah Y4) : Bayi Laki-laki/Pria
- X1X2 (kromosom ibu X2 dan kromosom ayah X3) : Bayi Perempuan/Wanita
- X1Y2 (kromosom ibu X2 dan kromosom ayah Y4) : Bayi Laki-laki/Pria

Dengan demikian kemungkinan untuk mendapatkan bayi laki-laki/pria adalah 50% dan kemungkinan untuk mendapatkan bayi perempuan/wanita juga sebesar 50%

Dengan mengetahui karakteristik kromosom X dan karakteristik kromosom Y, maka kita dapat mempertinggi memilih jenis kelamin bayi dengan cara mempertinggi kemungkinan lahirnya bayi laki-laki (bila yang diinginkan bayi laki-laki) atau mempertinggi kemungkinan lahirnya bayi perempuan (bila yang diinginkan bayi perempuan).

Ada banyak teori yang mengajarkan bagaimana cara memilih jenis kelamin bayi, namun pada kesempatan ini kami akan menjelaskan cara yang paling sederhana dengan memanfaatkan karakteristik sel spermatozoa dengan kromosom X dan sel spermatozoa dengan kromosom Y.

► Cara Memilih Jenis Kelamin Bayi Laki-Laki / Pria (Kromosom XY) 

Untuk mendapatkan/memilih jenis kelamin bayi laki-laki, anda harus banyak memakan menu ikan dan menghindari menu daging pada makanan sehari-hari. Secara medis ikan akan menghasilkan zat yang menyebabkan pH vagina yang lebih basa sehingga daya tahan kromosom Y di vagina lebih lama.

Mengenai puasa berhubungan intim/hubungan seksual, disebutkan bahwa suami harus berpuasa melakukan hubungan seks selama minimal 5 hari sebelum masa subur wanita/istri. Ini dimaksudkan agar tidak ada lagi sel sperma dengan kromosom X yang bertahan di vagina/rahim istri. Puasa ini juga dimaksudkan untuk mempertinggi kesuburan pria (kualitas sperma)

Hubungan seksual/hubungan intim sebaiknya dilakukan pada saat masa subur (12 jam sebelum ovulasi terjadi atau 12 jam setelah ovulasi terjadi). Ini dimaksudkan agar sel spermatozoa dengan kromosom Y yang berukuran lebih kecil dan gerakannya lebih cepat dapat segera membuahi sel telur sebelum sel spermatozoa dengan kromosom X yang bentuknya lebih besar dan gerakannya lebih lambat dapat mencapai rahim dan sama-sama berpeluang untuk membuahi sel telur.

Apabila dimungkinkan, istri harus mengalami orgasme terlebih dahulu sebelum suami ejakulasi. Hal ini didasari dengan adanya penelitian bahwa pada saat orgasme istri akan mengeluarkan cairan yang bersifat basa/alkali sehingga akan mengurangi kadar pH dan Vagina menjadi lebih basa (suasana basa disukai oleh sel spermatozoa dengan kromosom Y)

► Cara Memilih Jenis Kelamin Bayi Perempuan/Wanita(Kromosom XX) 

Berlawanan dengan metoda diatas sekarang kita dapat mengetahui bagaimana cara memilih jenis kelamin bayi perempuan dengan cara banyak mengkonsumsi daging dibandingkan ikan untuk memunculkan suasana pH yang lebih asam di vagina sehingga sel sperma dengan kromosom Y akan mati karena tidak tahan dengan suasana pH tersebut.

Karena sel sperma dengan kromosom Y mempunyai umur lebih pendek dibandingkan dengan kromosom X, dengan hubungan seksual / hubungan intim yang teratur sebetulnya sudah meningkatkan kemungkinan lahirnya bayi perempuan/wanita. Namun untuk lebih pastinya anda dapat memilih jenis kelamin bayi perempuan dengan cara melakukan puasa hubungan intim/hubungan seksual pada saat masa subur.

Hubungan seksual /hubungan intim sebaiknya dilakukan 2-3 hari sebelum masa subur dengan maksud pada selang waktu 2-3 hari tersebut sel sperma dengan kromosom Y akan mati sebelum ovulasi terjadi. Dengan demikian sel spermatozoa dengan kromosom X yang masih terdapat di rahim mempunyai kesempatan lebih tinggi untuk membuahi sel telur pada saat terjadinya ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur) sel spermatozoa dengan kromosom X sudah siap untuk membuahi sel telur.

Berlawanan dengan cara memilih jenis kelamin bayi laki-laki, untuk mendapatkan/memilih jenis kelamin perempuan, istri tidak perlu mengalami orgasme sehingga pH vagina tetap dalam pH asam (suasana yang disukai oleh sel spermatozoa dengan kromosom X)

Teori ini memang sangat sederhana dan menurut penelitian, keakuratannya sangat tergantung dengan kemampuan anda untuk membaca kapan masa subur itu terjadi. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini.

Teori ini merupakan salah satu dari sekian banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter anda mengenai bagaimana cara memilih jenis kelamin bayi. Kami akan menyambung teori-teori yang lain untuk memilih jenis kelamin bayi pada kesempatan yang lain. Selamat mencoba dan semoga berhasil.

► Posisi Seks Memengaruhi Jenis Kelamin Janin?

Meski ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa posisi pasangan saat berhubungan seks menentukan jenis kelamin janin kelak, praktisi ginekologi dr. Diah Sartika Sari, SpOG membantahnya, karena tidak terbukti secara ilmiah.  Posisi si Ibu yang tetap dalam arah horizontal ataupun berdiri saat berhubungan untuk membantu kromosom Y sperma mencapai rahim, hanyalah suatu mitos yang tidak berlandaskan metode ilmiah.   Demikian pula, gaya berhubungan woman on top yang disebut-sebut dapat melahirkan janin perempuan.
Ada beberapa teknik pemisahan kedua jenis kromosom seks ini berdasarkan tingkat akurasinya.  Teknik swim up sperma dan perhitungan kadar albumin sperma dapat dilakukan untuk tingkat keberhasilan yang mencapai 70-80%.  Sementara untuk mencapai tingkat akurasi yang lebih tinggi (sampai mencapai 90%), teknik fluoresensi dapat dipakai untuk memisahkan kromosom X dengan kromosom Y.  Prinsipnya, semen si Ayah yang dikeluarkan saat ejakulasi dipisahkan di luar untuk kemudian diinseminasi—yang lebih dikenal dengan istilah ‘reproduksi berbantu’.  Untuk tingkat akurasi mendekati kesempurnaan (mendekati 100%), teknik PGD (preimplantation genetics) dapat dipilih dengan membuat layaknya ‘bayi-bayi tabung’ sehingga kromosom X dan kromosom Y dapat dipisahkan dengan mudah untuk selanjutnya ditransfer sesuai jenis kelamin janin yang diinginkan

Yang terpenting adalah Berdo'a 

kehamilan adalah pemberian TUHAN, tidak ada cara akurat 100 persen dalam memilih gender anak. Setidaknya, suami istri harus terus mencoba dan Berdoa, tanpa mempedulikan jenis kelamin anaknya kelak. Yang penting mendapatkan bayi yang sehat dan lucu. dan Perlu diingat adalah semua hal di atas hanya sekadar teknik untuk memancing peluang mendapatkan anak laki-laki.


Sumber : forum.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar