Kamis, 29 Oktober 2015

Inilah Penyebab Rambut Rontok pada Wanita


Kecantikan – Masalah rambut rontok tidak hanya dialami oleh kaum pria, namun juga kaum wanita. Rambut yang rontok tidak hanya menimbulkan kecemasan, namun juga menurunkan kepercayaan diri karena dianggap bisa mengganggu penampilan. Kecuali Anda memiliki keturunan rambut yang menipis, ada beberapa faktor yang berperan penting dalam kerontokan rambut pada wanita.

Berikut adalah beberapa penyebab dan kondisi medis yang menyebabkannya :

1. Cuaca
Menurut dr Francesca Fusco, seorang dermatolog dari New York, Amerika Serikat, perubahan cuaca dapat menjadi salah satu penyebab rambut rontok. Ketika cuaca berubah, maka tubuh pun akan memasuki masa penyesuaian yang terkadang dapat menimbulkan siklus kerontokan rambut.

“Rambut biasanya akan tumbuh dengan cepat saat cuaca panas, sehingga tidak mengherankan apabila rambut juga menjadi rontok di akhir musim panas. Konsumsi makanan yang mengandung nutrisi seperti zat besi, protein, dan lemak sehat dapat membantu pertumbuhan rambut yang lebih stabil dan membantu penyesuaian musim akan lebih mudah,” jelas Fusco.

2. Sering mengikat rambut
Sangat nyaman rasanya mengikat rambut dengan Model ekor kuda saat cuaca panas menyengat. Akan tetapi, mengikat rambut akan membuat rambut Anda berada pada kondisi tekanan konstan yang terkonsentrasi, sehingga rambut akan rapuh dan rontok. Sehingga, disarankan agar tidak mengikat rambut terlalu kencang dan sering, serta gunakan aksesori yang tidak memberikan tekanan berlebih pada rambut.

3. Penataan rambut
Proses penataan rambut dengan alat yang mengalirkan panas atau perawatan keratin dapat mempengaruhi kesehatan rambut. Menurut Sunnie Brook Jones, seorang penata rambut profesional, menambahkan tekanan tambahan pada folikel rambut dapat menguras ikatan hidrogen rambut yang seharusnya dapat melembapkan namun malah menciptakan keretakan.

“Ini artinya rambut akan lebih mudah rapuh dan rusak, bukannya tumbuh layaknya rambut yang sehat. Anda sebaiknya sebisa mungkin menghindari alat penataan rambut seperti pelurus, pengering, dan zat kimia. Apabila Anda tidak bisa menghindar, maka gunakan produk pelindung panas (heat protector) sebelumnya,” jelas Jones.

4. Jarang mencuci rambut
Menurut Fusco, dalam sehari rambut bisa rontok antara 50 hingga 100 helai. Apabila Anda tidak mencuci rambut, rambut rontok yang seharusnya secara alami hilang saat dicuci akan tetap berada pada permukaan kulit kepala. Hal ini akan bertambah parah apabila disertai penggunaan produk penataan rambut dengan jangka waktu lama.

“Anda tidak perlu sering-sering mandi untuk mencuci rambut. Pastikan Anda tidak menyumbat folikel rambut, caranya adalah gunakan dry shampoo setidaknya seminggu sekali. Anda juga bisa menambahkan gula atau garam granula pada sampo untuk menghilangkan tumpukan rambut rontok,” jelas Fusco.

5. Tidak menggunakan kondisioner
Memakai kondisioner pada rambut sama saja dengan melembapkan kulit wajah Anda. Apabila Anda tidak melakukannya, maka rambut akan kering, pecah, dan akhirnya rapuh yang berujung pada rontok. “Peradangan di sekitar folikel rambut dapat menyebabkan rambut lebih cepat rontok sebelum akhir periode pertumbuhannya. Cara menggunakan kondisioner adalah cukup dengan dipijatkan pada rambut selama 30 detik,” terang Fusco.

6. Siklus pertumbuhan rambut tak seimbang
Rambut tumbuh sekitar setengah inchi perbulan. Setiap rambut tumbuh dengan fase berbeda yang berlangsung antara 2-6 tahun. Fase ini termasuk periode tumbuh dan istirahat sebelum rontok dan folikel rambut menumbuhkan untaian rambut baru.

Tetapi ada sebagian wanita yang memiliki faktor genetik sehingga mereka lebih rentan mengalami kerontokan rambut akibat proses pertumbuhan rambut tidak normal. Gangguan ini disebabkan karena hormon androgen.

7. Kehamilan dan persalinan
Banyak wanita yang mengalami kerontokan rambut sementara sekitar 3 bulan setelah melahirkan. Kondisi ini disebut juga dengan telogen effluvium. Rambut akan kembali ke kondisi normal beberapa bulan setelahnya.

8. Gangguan hormonal
Jika tiroid Anda sangat aktif atau tidak aktif, rambut akan terkena dampaknya. Biasanya kerontokan rambut akan berhenti setalah gangguan tiroid teratasi. Rambut juga akan rontok jika terjadi gangguan hormon androgen dan estrogen.

9. Obat-obatan
Beberapa jenis obat memiliki efek samping merontokkan rambut. Namun kondisi tersebut akan berakhir setelah pengobatan dihentikan. Jenis obat yang bisa menyebabkan kerontokan rambut antara lain pengencer darah, obat asam urat, obat kemoterapi, terlalu banyak vitamin A, kontrasepsi, dan obat antidepresan.

10. Infeksi
Beberapa jenis infeksi, misalnya infeksi jamur di kulit kepala, juga akan menyebabkan kerontokan rambut pada anak-anak. Dengan obat antijamur kerontokan bisa dihentikan.

11. Penyakit autoimun
Diantara penyakit lain, lupus atau diabetes merupakan penyebab kerontokan rambut pada wanita. Kerontokan rambut juga bisa menjadi gejala adanya penyakit.

12. Kurang gizi
diet terlalu ketat juga akan menyebabkan kerontokan rambut. Sayangnya mengembalikan pola makan menjadi sehat kembali tak cukup untuk menumbuhkan rambut, meski kerontokannya bisa dihentikan.

13. Gangguan emosional
Sebagian wanita mengalami kerontokan rambut saat menghadapi situasi traumatik atau emosional. Misalnya kematian anggota keluarga, perceraian, atau merawat keluarga yang sakit parah.

14. Menopause
Dari beberapa gejala menopause, kerontokan rambut adalah gejala yang paling sering dialami.



Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar