Jumat, 23 Oktober 2015

INI Penjelasan Ilmiah Seputar MARAH dan Apa Akibatnya untuk Tubuh Kita




Marah sendiri merupakan emosi alami yang biasa terjadi pada setiap orang. Jika emosi marah dikendalikan, maka tidak akan membawa efek buruk, namun jika lepas kendali begitu saja, maka fisik dan mental kita akan mendapat efek buruknya. Marah yang dilarang yaitu marah yang memperturutkan hawa nafsu.

Menurut berbagai artikel kesehatan jantung akan berpacu dan memompa mendadak saat kita marah, dimana jantung merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh, sehingga saat jantung mengalami gangguan, maka peredaran darah ke seluruh tubuh pun tidak akan normal. Selain itu, apabila dalam pembuluh-pembuluh darah kita mengalami penyumbatan, maka kerja jantung pun semakin berat.

Para ilmuwan berkata, apabila seseorang marah, maka badannya akan responsif terhadap tekanan. Dalam keadaan tertekan, badan akan menghasilkan hormon tekanan atau kortisol. Kortisol berfungsi menghasilkan tenaga untuk tujuan "survival", meningkatkan fungsi memori, meningkatkan pertahanan tubuh, mengurangi sensitifitas terhadap rasa sakit dan menjaga homeostasis tubuh.

Apabila seseorang marah, kortisol akan dikeluarkan dalam jumlah berlebihan sehingga tekanan darah meninggi, selain itu kortisol yang berlebih akan menyebabkan arteriosklerosis, yaitu penggumpalan plak lemak pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan jantung koroner.

Menurut penelitian yang di lakukan oleh jurusan Kardiologi Amerika, melalui jurnal yang mereka terbitkan, disebutkan bahwa marah dapat meningkatkan kemungkinan penyakit jantung koroner akut sebesar 19% bagi seseorang yang tidak punya penyakit jantung, dan sebesar 24% bagi seseorang yang memang punya penyakit jantung sebelumnya.

Berikut ini tips mengatasi dan mengendalikan emosi :
  1. Sewaktu rasa marahmu terpancing, pertama yang harus dilakukan adalah DIAM. Jangan biarkan mulutmu mengeluarkan suara bahkan kata-kata yang tidak karuan atau tidak sopan, kemungkinan hal ini terjadi secara refleks, tetapi sebenarnya masih bisa di kontrol atau di kendalikan.
  2. Ambil nafas panjang dari hidung, tahan selama 10 detik, lalu buang lewat mulut. Mengapa? Karena pada saat marah, darah mengalir ke atas, tapi waktu kita ambil nafas, oksigen masuk ke ruang otak yang membuat kita menjadi lebih rileks atau tenang.
  3. Ketika diri sudah sedikit lebih tenang, otomatis otak dapat berpikir dengan jernih. Karena kebanyakan emosi membawa kita kepada hal-hal 'nonsense' yang kita lakukan, yang akibatnya akan kita sesali.
  4. Ingatkan diri sendiri, manusia yang tak bisa mengontrol emosi itu orang yang lemah. Pikirkan hal-hal yang sebaliknya, meskipun sepertinya tak ada, pikirkan selalu hal-hal yang baik.
  5. Dengar musik favorit, lakukan hal yang menyenangkan. Buat diri anda senyaman mungkin.
  6. Jangan biarkan emosimu terus berlanjut. Karena emosi yang tidak dapat di atasi dapat menjadi penghancur yang bukan hanya menghancurkan sekelilingmu, tetapi juga REPUTASIMU. Jangan sekali-kali membiarkan dirimu hanyut dalam kemarahan, karena rasa marah itu dapat diingat terus menerus, bisa saja anda merasa diperlakukan tidak adil. Dan kemarahan akibat emosi sesaat itu mengakibatkan kebencian yang bisa berakar. Tentunya itu tak baik untuk kesehatanmu sendiri.
  7. Sebelumnya berpikir panjang terlebih dahulu apa yang akan terjadi akibat kamu marah. Banyak orang cenderung tak berpikir panjang sewaktu marah, dan bertindak buruk bahkan jahat jika sudah marah.
  8. Selalu pikirkan akibatnya. Kalau emosimu dilanjutkan, apa akibatnya? Selain reputasi yang buruk, diri kita juga akan menjadi sasaran empuk setan, karena kemarahan yang tidak terkontrol dapat menumpuk kebencian di hati kita.
  9. Segala sesuatu dimulai dari pikiran. Kontrol pikiranmu, kamu bisa kontrol emosimu. Berpikir benar membuahkan tindakan benar, berpikir salah membuahkan tindakan salah. Sekarang semuanya terserah diri kita sendiri!
  10. Jika kamu bisa mengontrol emosi Anda, kenapa tidak Anda lakukan? bersabar itu lebih baik dari pada Anda harus marah. Belajarlah mengontrol diri emosi diri kita sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar