Sabtu, 14 November 2015

Berkeringat Bukan Berarti Membakar Lemak




Tak sedikit orang yang beranggapan, bahwa ketika tubuh berkeringat berarti ada pembakaran lemak yang terjadi di dalam tubuh. Faktanya, berkeringat tidak ada hubungannya dengan pembakaran lemak.

Keringat muncul kala tubuh kita mengeluarkan air dan melarutkan garam dari kelenjar keringat di dalam tubuh bersama dengan sejumlah kecil urea. Berkeringat adalah cara tubuh mengatur suhu sehingga kita tidak merasa kepanasan ketika udara panas atau suhu tubuh naik. Penguapan keringat melalui permukaan kulit memiliki efek mendinginkan tubuh.

Selama berolahraga, ketika otot-otot menjadi panas akibat pengerahan  tenaga, tubuh akan cenderung mengeluarkan banyak keringat. Namun jumlah keringat yang keluar tidak ada hubungannya berapa banyak jumlah lemak yang terbakar, atau seberapa efektif olahraga yang telah Anda lakukan.

Memang benar jika Anda sedang berolah raga, lemak tubuh akan dibakar. Tetapi itu harus dilakukan dengan teknik berolah raga yang benar, bukan sekadar banyaknya keringat yang keluar.

Lemak menjadi sumber energi saat proses metabolisme ketika sedang berolahraga. Tetapi panas dari luar tubuh atau cuaca juga menstimulasi kelenjar keringat yang ada di bawah kulit. Kelenjar kemudian memproduksi zat buangan yang terdiri atas air, garam, mineral, laktat, dan urea. Air yang menjadi komponen utama diperoleh dari ruang antar sel yang ada di sekitar kelenjar keringat. Maka saat berolah raga tubuh akan mengalami proses pembakaran lemak dan berkeringat dalam satu waktu.

Apa saja yang mempengaruhi banyaknya keringat?

1. Keringat berfungsi mendinginkan tubuh
Proses berkeringat atau juga disebut dengan termoregulasi merupakan reaksi saat tubuh merasa kepanasan. Jika Anda sedang berolah raga, keringat akan keluar membasahi tubuh Anda. Dengan begitu secara perlahan suhu tubuh akan menurun dengan optimal karena keluarnya keringat dari dalam tubuh.

2. Kondisi tubuh juga berpengaruh terhadap banyaknya keringat
Berbagai hal bisa mempengaruhi banyaknya keringat, seperti jenis kelamin, metabolisme tubuh, gen, kondisi emosi, aktivitas fisik, pengunaan obat, suhu, kelembaban dan juga lingkungan akan menjadi penyebab banyaknya produksi keringat seseorang. Namun perlu dipahami bahwa banyaknya lemak yang dibakar tidak ditentukan oleh jumlah produksi keringat, artinya jika Anda sedang berolah raga dan mengeluarkan keringat, belum tentu sebanyak itu pula pembakaran tubuh.

3. Keringat dan lemak sangat berbeda
Ketika Anda sedang berolah raga, lemak dalam tubuh memang akan terbakar namun keringat yang dihasilkan setiap orang tidak sama, tergantung pada metabolisme, jenis kelamin dan lamanya seseorang berolah raga. Keringat dan lemak adalah dua hal yang sangat berbeda. Jika tubuh terasa ringan setelah melakukan olah raga dan berkeringat, itu semua bukanlah karena lemak yang sudah terbakar atau terbuang, tetapi karena penyusutan air dalam tubuh hingga 75% setelah Anda berolah raga. Jadi jangan terlalu percaya diri terlebih dahulu, walaupun Anda sudah berolah raga dan mengeluarkan keringat, bukan berarti lemak dalam tubuh sudah terbakar. Hal itu tergantung dari teknik dalam berolah raga. Perlu juga dipahami bahwa pria lebih banyak berkeringat dibandingkan wanita saat berolah raga. Tapi hal itu juga tidak terlalu mutlak.

4. Keringat terlalu banyak bisa berakibat dehidrasi
Dehidrasi bisa terjadi karena disebabkan hilangnya cairan dalam tubuh. Selain itu, keringat yang terlalu banyak bisa menurunkan performa latihan atau olah raga Anda dan membuat tubuh cepat lelah. Hati-hati karena jika tubuh kehilangan air sampai 15% akan membahayakan kondisi kesehatan, bahkan bisa terjadi kematian. Oleh karenanya jangan berolah raga di bawah terik matahari dengan memakai jaket parasut tebal. Hal tersebut justru bisa mengakibatkan dehidrasi dan belum tentu bisa membakar lemak sesuai yang Anda inginkan. Olah raga dan pola makan teratur adalah cara yang paling efektif dan baik untuk membakar lemak pada tubuh manusia.

Bagi beberapa orang, mereka hanya mengeluarkan sedikit keringat saat berolahraga, namun lagi-lagi, ini bukan indikasi seberapa keras atau ringan mereka berolahraga. Sebuah studi yang dilakukan di Osaka International dan Kobe University di Jepang menemukan, bahwa pria dalam kondisi normal alias tidak sedang berolahraga bisa berkeringat sama banyaknya dengan wanita yang sedang berolahraga.

Faktanya, menurut Jenny Scott, MM-HR, NASM-CPT, CES, PES, FNS, Penasehat Akademik National Academy of Sports Medicine, semakin tubuh Anda fit, semakin sedikit keringat yang akan dikeluarkan saat berolahraga. "Tubuh Anda telah beradaptasi dengan porsi olahraga yang biasa Anda lakukan sehari-hari. Perlu tambahan porsi untuk membuat tubuh panas dan berkeringat," kata Jenny.

Namun, jika Anda sudah berkeringat saat baru 10 menit menjalani latihan, itu tidak berarti Anda tidak fit. Setiap orang memiliki jumlah kelenjar keringat yang berbeda-beda, sehingga bagi orang-orang tertentu, berjalan cepat ke kotak surat di depan rumah pun sudah bisa membuatnya berkeringat.

Orang yang mudah berkeringat, mudah juga mengalami dehidrasi. Jenny menyarankan untuk Anda yang kelenjar keringatnya sangat aktif, untuk minum sebotol air sebelum berolahraga dan minum satu-dua teguk setiap 30 menit sepanjang sesi latihan.

Selaain itu, selalu bawa air minum walau di luar jadwal olahraga. Minumlah setiap saat Anda merasa haus. Karena, itu adalah sinyal bahwa tubuh Anda di ambang dehidrasi dan butuh tambahan cairan.

Lalu Apa yang Dapat Membakar Lemak?

Jadi, Anda sudah paham bahwa berkeringat adalah gejala biasa yang tidak akan meningkatkan metabolisme atau membantu menurunkan berat badan selain hanya proses tubuh mendinginkan diri dan kehilangan cairan. Lalu, apa yang dapat membantu Anda membakar lemak?

“Konsisten berolahraga dan mengatur pola makan, dengan penekanan pada bagian mengatur pola dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Memastikan dan disiplin untuk tidak mengonsumsi kalori melebihi jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh Anda adalah sangat penting,” jelas Kevin Richardson, pelatih pribadi para selebritas Hollywood dan juara Natural Bodybuilder, yang juga pencipta program fitnes Naturally Intense High Intensity Training.



Sumber : health.kompas.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar