Minggu, 29 November 2015

10 Cara Membesarkan Anak Sehat




Seperti halnya setiap pelajaran, untuk memiliki kebiasaan sehat pun anak perlu latihan dan terus latihan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua agar si kecil tumbuh sehat, aktif dan memiliki pola makan yang baik seperti disampaikan Alexis Tindall, ahli gizi.

1. Jangan menyuruh anak menghabiskan makanan
Biarkan anak berhenti makan saat perutnya sudah kenyang, bukan ketika makanan di piringnya sudah kosong. Ini artinya mereka diminta makan saat sedang tidak lapar.

Sebuah riset menunjukkan, anak-anak yang diperintahkan untuk menghabiskan setiap makanan di piringnya, cenderung akan menyantap makanan dalam porsi yang lebih besar jika tidak berada di rumah. Anak yang menghabiskan hanya 60 persen isi piringnya juga tergolong masih normal.

2. Buat olahraga jadi menyenangkan    
Sebagai orang dewasa, kita mengidentikkan olahraga dengan gym. Tapi untuk anak, yang mereka butuhkan hanya aktif bergerak sekitar satu jam setiap hari.

Temani mereka berkeliling naik sepeda ataupun bermain bola di halaman rumah. Pengalaman menyenangkan tersebut akan dikenang anak sehingga mereka bukan cuma aktif tapi juga bahagia.

3. Jangan biarkan anak makan sambil menonton TV
Anak-anak yang menyantap makanan di depan TV tidak akan fokus pada makanannya sehingga mereka cenderung makan tanpa sadar. Iklan makanan yang berseliweran di televisi juga membuat anak jadi tergoda pada makanan tidak sehat.

4. Batasi penggunaan gadget
Menurut Alanna Levine, dokter anak, terlalu sering berada di depan tv atau computer bisa membuat kreatifitas anak menurun. Batasilah penggunaan gadget atau menonton tv tak lebih dari 2 jam setiap hari. Tetapi sebagai orangtua Anda juga perlu memberi contoh.

5. Hidangkan makanan yang berbeda
Mulailah sedini mungkin untuk mengenalkan anak pada berbagai jenis makanan. Biasanya pilihan makanan anak tidak banyak berubah sejak mereka berusia 2-3 tahun sampai 8 tahun.

Jika Anda berusaha mengenalkan makanan baru, misalnya ikan, mungkin pertama-tama anak akan menolak. Bersabarlah. Jangan langsung menghukum anak jika ia tidak menghabiskannya karena ia akan menganggap ikan sebagai makanan hukuman. Jika ia tidak langsung menyukainya, coba perkenalkan lagi beberapa kali.

6. Beri camilan sehat
Penelitian menunjukkan, ada peningkatan jumlah kalori yang dikonsumsi anak-anak sejak tahun 70an hingga 2000an. Penyumbang terbesarnya adalah makanan penutup yang manis.
Anak memang membutuhkan camilan, tapi biasakan ia mengasup makanan sehat, seperti buah-buahan atau biji-bijian, bukan hanya mengandung gula dan tepung.

7. Jangan beri permen sebagai hadiah perilaku baik
Makanan manis bukan cuma memberikan lebih banyak kalori, tapi kebiasaan memberi hidangan jenis ini akan mengubah cara pandang si anak. Baginya, penganan manis adalah hadiah untuk setiap hal baik yang ia lakukan.

8. Hindari peraturan “no junkfood”.
Menurut teori, segala hal dalam jumlah sedang masih baik. Karena itu jangan bersikap terlalu keras dalam hal makanan yang boleh diasup anak. Ajari anak mana makanan sehat dan tidak sehat, serta seberapa banyak porsi yang boleh ia makan.

9. Jadilah contoh
Yang paling penting adalah orangtua bisa  menjadi panutan untuk anak-anaknya. Hal ini berlaku untuk semua hal, bukan cuma soal makanan, tapi juga kebiasaan lain, seperti aktivitas fisik, dan pola tidur.

10. Makan bersama
Ada kekuatan dalam angka. Kebiasaan makan bersama seluruh keluarga merupakan kesempatan untuk memberi contoh betapa menyenangkannya mencoba berbagai jenis makanan. Jika anak sudah cukup besar, ajaklah ia untuk memasak bersama sehingga minatnya pada makanan sehat meningkat.



Sumber : health.kompas.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar