Sabtu, 26 September 2015

Pengguna Lensa Kontak Harus Tahu Risikonya

Mata adalah jendela jiwa yang memancarkan pesona tersendiri. Karena itu, sebagian orang enggan menyembunyikannya di balik kacamata. Lensa kontak menjadi alternatif pilihan untuk membantu penglihatan sekaligus memperindah mata. Namun, tahukah Anda risiko yang mengintai pengguna lensa kontak?


Pengguna lensa kontak memang berpotensi terinfeksi bakteri, jamur, atau mikroba lainnya. Namun, bukan berarti Anda harus bermusuhan dengan lensa kontak. Lensa kontak merupakan salah satu peralatan medis yang paling aman ketika digunakan secara bertanggung jawab.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memakai kontak lensa.
1. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter mata terlebih dahulu. Pilihlah jenis lensa kontak yang paling sesuai dengan kebutuhan, kenyamanan Anda dan arahan dari dokter. Secara umum, ada dua jenis lensa kontak, antara lain:
  • Soft Contact Lenses.   Seperti namanya, lensa jenis ini lembut dan lentur sehingga nyaman digunakan. Namun, soft lens      lebih rapuh dan perlu dibersihkan lebih sering daripada hard lenses karena terbuat dari bahan silicone   hydrogel, yaitu jenis plastik lembut yang mampu menyerap banyak air. 
  • Hard Contact Lenses. Berkebalikan dari soft lens, hard lens memiliki bentuk yang lebih kaku dan keras, tetapi memberikan penglihatan yang lebih tajam. Selain itu, lensa ini memiliki pori-pori yang memungkinkan oksigen mencapai kornea. Hal ini dapat mengurangi masalah yang disebabkan ketika kornea tidak mendapat cukup oksigen. Lensa kontak ini biasanya tidak dijual bebas di pasaran, melainkan di dokter mata atau klinik khusus mata. Harganya pun relatif lebih mahal. 
2. Rawatlah lensa kontak Anda dengan menjaga kebersihannya, baik saat menggunakan maupun menyimpan. Perhatikan petunjuk penggunaan lensa. Selain itu, jagalah kebersihan tangan Anda dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah memasang lensa kontak..
3. Bila Anda ingin berdandan, sebaiknya kenakan lensa kontak terlebih dahulu..
4. Lepaskan lensa kontak sebelum tidur dan sebelum berenang untuk mengurangi risiko iritasi dan infeksi.
5. Hindari kebiasaan merokok karena para perokok lebih berisiko mengalami infeksi mata ketika menggunakan lensa kontak.
6. Jangan berbagi lensa kontak dengan orang lain.
7. Ganti lensa kontak Anda secara teratur sesuai anjuran dokter atau aturan pemakaian merek lensa kontak Anda.
8. Cuci dan bersihkan lensa kontak Anda secara teratur dengan cairan pembersih yang tepat.
9. Jangan menggunakan ulang cairan pembersih yang telah digunakan sebelumnya atau terkontaminasi.
10. Bersihkan tempat penyimpan lensa kontak secara teratur dengan sikat dan cairan lensa kontak.
Jangan membersihkan lensa kontak dengan air liur atau air keran.

Jika Anda mengalami gejala iritasi atau infeksi pada mata, lakukan langkah-langkah berikut:
  • Lepaskan lensa kontak mata segera. Simpan lensa kontak pada tempat yang benar dan bersih.
  • Periksakan diri ke dokter mata untuk mendapat diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.
Apa Saja Risiko dari Penggunaan Kontak Lensa?

Jika tidak merawat kebersihan lensa kontak dengan baik, pemakainya akan lebih berisiko mengalami infeksi dan gangguan pada mata lainnya. Berikut ini beberapa kondisi dan hal-hal yang perlu diperhatikan pengguna lensa kontak.

a. Keratitis
Keratitis merupakan peradangan pada kornea mata. Penyebabnya antara lain cedera ringan akibat penggunaan lensa kontak terlalu lama, infeksi bakteri, virus, jamur atau parasit akibat proses pembersihan lensa kontak yang tidak benar. Menggunakan lensa kontak terus-menerus, saat berenang atau menggunakan air untuk membersihkan lensa kontak dapat meningkatkan risiko terkena keratitis.

Gejala keratitis berupa mata merah, terasa perih, sulit membuka kelopak mata, penglihatan buram, sensitif terhadap cahaya, dan terasa seperti ada sesuatu di dalam mata.

Jika tidak segera diobati, keratitis dapat berujung pada gangguan penglihatan permanen atau bahkan kebutaan.

b. Sindrom Mata Kering
Menggunakan lensa kontak terlalu lama, atau berada di ruangan dengan pendingin, dan mengabaikan petunjuk penggunaan lensa kontak dapat memicu sindrom mata kering. Sindrom mata kering merupakan kondisi umum ketika mata tidak memproduksi cukup air mata, atau air mata menjadi terlalu cepat kering. Hal ini memicu peradangan dan iritasi pada mata. Pada tahap yang tidak serius, Anda dapat memberikan tetes mata. Namun pada tahap serius, Anda mungkin membutuhkan penanganan medis. Sindrom ini bisa menjangkiti kedua mata dan memiliki gejala berikut:
  • Mata merah.
  • Mata terasa kering, berpasir, atau rasa sakit yang memburuk sepanjang hari.
  • Penglihatan buram yang umumnya bersifat
  • Sulit membuka mata ketika bangun tidur.
c. Abrasi Kornea
Lensa kontak yang kotor dapat menyebabkan kornea mata tergores atau abrasi. Hal ini menyebabkan rasa sakit yang parah dan tidak nyaman. Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan penurunan penglihatan menetap.

d. Konjungtivitis
Kondisi ini ditandai dengan lapisan paling luar mata yang menjadi merah. Konjungitivitis atau ‘mata merah’ bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau iritasi dari lensa kontak. Selain merah, mata juga menjadi berair.

Jika Anda tidak cocok untuk menggunakan lensa kontak, sebaiknya jangan memaksakan diri. Pakailah kacamata yang sesuai dengan kebutuhan mata, dan kenyamanan Anda. Selain itu, jagalah selalu kesehatan mata dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti wortel, dan cukup istirahat.


Sumber : www.alodokter.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar