Minggu, 12 Juli 2015
Secara Kesehatan, Ini Untungnya Jadi Wanita
Menjadi seorang wanita ternyata memiliki banyak keuntungan bagi kesehatan. Salah satu manfaat positif tersebut antara lain karena efek perlindungan dari hormon-hormon wanita, selain juga pilihan gaya hidup wanita yang sedikit berbeda dengan pria.
Berikut adalah beberapa keuntungan yang akan membuat Anda merasa beruntung terlahir dengan dua kromosom X.
- Berumur panjang
Dalam urusan usia, wanita lebih juara. Rata-rata usia seorang wanita bisa 10 tahun lebih lama dibandingkan dengan pria. Menurut Nieca Goldberg, direktur medis program jantung wanita di New York, hal itu ada kaitannya dengan lebih sedikitnya wanita yang menderita penyakit jantung.
"Tapi itu mungkin juga akibat wanita yang lebih menjaga ikatan sosial yang kuat dengan teman dan keluarga, karena ikatan sosial terkait dengan umur panjang," katanya.
- Toleransi yang lebih tinggi terhadap rasa sakit
Pendapat bahwa pria menghadapi rasa sakit dengan tangguh sedangkan wanita lebih sensitif terhadap setiap sakit ternyata tidak tercermin tepat dalam penelitian.
Banyak penelitian yang menyajikan fakta bahwa perempuan tampaknya memiliki ambang nyeri yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki, kata Dr Goldberg. Ambang nyeri didefinisikan sebagai jumlah rasa sakit yang dirasakan dalam tubuh.
Tentu saja, masuk akal bahwa perempuan harus mampu menahan rasa sakit, mengingat pengalaman mereka saat melahirkan.
- Kanker kepala dan leher menyerang lebih banyak pria
Data menunjukkan, lebih banyak pria yang didiagnosis menderita kanker rongga mulut atau faring setiap tahunnya. Demikian juga dengna kanker kerongkongan. Banyaknya pria yang menderita kanker kepala dan leher antara lain dipengaruhi oleh konsumsi tembakau dan alkohol.
- Tingkat melanoma lebih rendah pada wanita yang lebih tua
Sebelum usia 45, tingkat melanoma, bentuk kanker kulit paling umum namun mematikan lebih tinggi pada wanita. Namun setelah usia itu, pria yang menanggung beban penyakit tersebut jumlahnya lebih signifikan.
- Memiliki penciuman lebih tajam
Tidak heran lilin, sabun, deterjen, dan parfum lebih difokuskan untuk hidung perempuan. Dibandingkan dengan pria, wanita tampaknya memiliki deteksi bau lebih tajam. Hal ini karena wanita memiliki hingga 50% lebih banyak sel di bagian otak untuk menerima sinyal tentang bau.
Lantas, apa manfaatnnya memiliki kelebihan tersebut? Penciuman yang tajam akan membantu wanita mendeteksi feromon yang membantunya memilih pasangan yang tepat, sedangkan dalil lain menyatakan bahwa kemampuan mendeteksi bau busuk membantu seorang wanita melindungi anaknya dari infeksi dan penyakit.
- Kadar kolesterol HDL pada wanita lebih tinggi
Kolesterol HDL, jenis kolesterol baik, terkait dengan kesehatan jantung yang kuat. Adanya HDL yang banyak juga bisa mencegah penumpukan plak di arteri wanita premenopause dan melindungi mereka dari penyakit jantung.
Banyaknya kolesterol baik yang dimiliki wanita dipengaruhi oleh hormon estrogen yang terus diproduksi selama usia reproduksi wanita.
- Daya ingat yang lebih baik
Beberapa studi ilmiah menyatakan wanita memiliki daya ingat terhadap sesuatu lebih baik. Meskipun orang tua pada umumnya memiliki lebih banyak masalah terhadap memori, namun pria dari segala usia, baik tua dan muda, lebih pelupa daripada rekan-rekan wanita mereka.
- Wanita lebih sedikit menjadi pecandu alkohol
Jumlah pria yang menjadi pecandu alkohol bisa dua kali lipat dari wanita. Mengapa pria lebih mudah kecanduan, ternyata ini ada hubungannya dengan kadar dopamin di otak. Dopamin ini terkait dengan rasa kesenangan dan ketagihan.
Tapi kadar dopamin yang lebih rendah bisa menyebabkan seorang wanita lebih gampang depresi saat menghadapi perubahan atau kedukaan.
- Menumpuk sedikit lemak di perut
Tak perlu meratapi kenyataan bahwa badan Anda tampak besar karena tumpukan lemak di bokong, pinggul, dan paha. Anda justru senang tentang hal-hal itu yang berarti risiko penyakit jantung, diabetes, stroke, dan penyakit kronis lainnya lebih rendah dibanding orang yang lemaknya menumpuk di bagian perut seperti halnya pria.
Para peneliti mempelajari bahwa lemak perut merupakan metabolik aktif, yang memproduksi hormon yang menyebabkan reaksi berantai dalam tubuh, sehingga lebih beresiko peradangan dan resistensi insulin, yang menyebabkan penyakit.
- Serangan jantung tertunda lebih lama
Peluang pria menderita penyakit jantung koroner sudah dimulai ketika ia menginjak usia 40-an, bahkan terkadang lebih awal. Sedangkan wanita risikonya baru dimulai setelah ia mencapai usia 50 tahun dan melewati masa menopause
Sumber : health.kompas.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar