Rabu, 01 Juli 2015

Kapan Harus Mengganti Sikat Gigi?


Salah satu cara merawat gigi adalah dengan menyikat gigi. Tapi, jangan lupa, Anda pun perlu merawat sikat gigi, agar terhindar dari berbagai kuman dan penyakit.

Anda tentu tak pernah menyadari apa saja yang menempel di bulu sikat gigi. “Sikat gigi bisa terkontaminasi berbagai bakteri mikroba mulut begitu masuk ke dalam mulut,” ujar Sharon Cooper, PhD, profesor klinis University of Florida College of Dentistry.

Virus dan bakteri dari mulut orang yang sedang terinfeksi bisa hidup selama berminggu-minggu pada permukaan sikat gigi dan akan terus-menerus menyebabkan penyakit, kata Cooper.

Bahkan, dalam kondisi normal, mikroorganisme yang sehat dapat menyebabkan infeksi, terutama jika masuk ke dalam jaringan gusi yang sedang terluka. Apalagi, sikat gigi tidak dijual dalam kemasan steril, sehingga sangat mungkin ada bakteri yang menempel di sikat gigi, meski baru dikeluarkan dari kemasan sekalipun, ungkap Asosiasi Gigi Amerika secara resmi dalam pembahasan perawatan sikat gigi.


Jaga kebersihan sikat gigi

Anda mungkin tidak pernah berpikir untuk membersihkan sikat gigi Anda, karena Anda merasa telah mencucinya dengan air setiap hari setelah menggosok gigi. Namun, membersihkan sikat gigi wajib dilakukan dan dengan cara yang mudah.

Untuk mencuci sikat gigi, bilas sikat gig keseluruhan menggunakan air keran mengalir untuk menghilangkan berbagai kotoran. Jika perlu, Anda bisa merendamnya dalam obat kumur antibakteri dan memasukkannya ke dalam sterilisator. Untuk membersihkan sikat gigi secara maksimal, sebagian orang ada yang menggunakan sinar ultraviolet untuk membunuh mikroorganisme di dalam sikat gigi.

Setelah mencuci sikat gigi, simpanlah di tempat yang benar. Hindari menyimpan sikat gigi di dalam lemari dalam keadaan basah atau meletakkannya di cangkir dan kemudian meninggalkannya. Cara penyimpanan yang tepat adalah meletakkannya dengan tegak di rak atau di cangkir, tapi setelah kering beri penutup yang masih memungkinkan adanya sirkulasi udara. Pasalnya, kurangnya udara bisa menumbuhkan bakteri.


Ganti secara rutin

Selalu ganti sikat gigi Anda setiap 3-4 bulan sekali, atau ketika sikat gigi sudahh tak nyaman dan tak layak digunakan, meski belum mencapai 3 bulan. “Bulu sikat gigi yang sudah berantakan tak akan membersihkan gigi dan gusi Anda dengan benar,” ujar Cooper.

Selain itu, selalu ganti sikat gigi setelah Anda sakit. Begitupun dengan seluaruh anggota keluarga di rumah. Karena, sikat gigi yang digunakan orang sakit menyimpan banyak bakteri, jadi sebaiknya segera buang dan ganti dengan yang baru.

Terpenting, hindari menggunakan sikat gigi bergantian, meski dengan anggota keluarga sendiri. Berbagi sikat gigi akan mentransfer air liur dan juga bakteri, termasuk jenis yang menyebabkan kerusakan gigi. “Kerusakan gigi dianggap sebagai penyakit yang menular, jelas ini adalah salah satu alasan mengapa tak perlu berbagi sikat gigi dengan orang lain'.

ada 4 saat di mana sebaiknya sikat gigi segera diganti, seperti dilansir Women's Health, Jumat (17/5/2013):

1. Bulu sikat sudah renggang
Setiap kali bulu sikat telah kehilangan kekakuan, warna, dan berubah menjadi renggang, maka itu adalah indikasi bahwa sikat gigi perlu diganti.

"Sering ditumpuk dengan menggunakan pasta gigi tentu akan menjadi sarang bakteri. Jika bulu sikat sudah berubah bentuk dan warna, segera ganti dengan sikat gigi baru," ungkap Carolyn Taggart-Burns, DDS, ahli dari Academy of General Dentistry.

2. Terjatuh di mana saja
Meskipun sikat gigi hanya jatuh selama kurang dari 2 detik, bukan berarti bakteri tidak menempel.

"Sikat gigi yang jatuh bahkan dalam sekejap, sudah terhinggap oleh banyak bakteri. Jika digunakan lagi, bakteri itu akan berpindah ke mulut dan merusak gigi," imbuh Taggart-Burns.

Penting diingat, jika sikat gigi jatuh, di mana saja dan berapapun lama jatuhnya, segera buang dan ganti dengan yang baru.

3. 'Menempel' dengan sikat gigi orang lain
Jika Anda berbagi kamar mandi dengan orang lain, kemudian meletakkan sikat gigi berdekatan dengan sikat giginya, maka besar kemungkinan sikat gigi Anda 'menempel' dengan sikat gigi tersebut.

"Pada dasarnya hal tersebut membuat bakteri yang ada di kedua sikat gigi saling bertukar tempat. Ini berisiko menularkan penyakit yang mungkin dimiliki oleh orang lain tersebut," ujar Taggart-Burns.

Kemungkinan Anda untuk segera tertular bergantung pada seberapa dekat Anda dengan pemilik sikat gigi tersebut. Hal ini juga bergantung pda bakteri apa yang orang lain tersebut miliki. Namun Taggart-Burns menyarankan, sedekat apapun, sebaiknya segera ganti sikat gigi Anda jika terlihat sudah menempel dengan sikat gigi lain.

4. Sikat gigi tersimpan dalam wadah tertutup selama lebih dari 1 hari
Misalnya adalah saat Anda bepergian, tentu Anda akan menyimpan peralatan mandi, termasuk sikat gigi di dalam wadah tertutup. Jika sudah disimpan selama lebih dari 1 hari, sebaiknya segera ganti sikat gigi Anda.

Ini karena bakteri tumbuh dalam lingkungan yang lembab, sehingga penting untuk membiarkan sikat gigi dalam kondisi kering.

Jika sedang bepergian namun tetap ingin sikat gigi Anda bebas bakteri, carilah wadah yang memiliki lubang untuk ventilasi agar udara bisa keluar masuk.

5. Sudah lebih dari 3 bulan sejak pertama kali digunakan
Saat terbaik untuk mengganti sikat gigi adalah saat sudah 3 bulan menggunakan sikat gigi lama tersebut.

"Setelah 3 bulan, bakteri yang hinggap tentu sudah banyak. Catat kapan Anda pertama kali menggunakan sikat gigi baru agar mengetahui kapan Anda perlu menggantinya,"



Sumber : kompas.com dan health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar