Apa hubungan antara tidur dan menyusui?
Menyusui si kecil saat ia lapar membantunya untuk mengatur waktu sepanjang hari, karena menjaganya untuk bahagia selama ia bermain dan cukup lelah ketika tiba waktunya untuk tidur. Selama beberapa bulan pertama, sangat normal bagi si kecil untuk menyusui setiap 2 sampai 4 jam (sayangnya, ini juga terjadi di malam hari) dan tidur di sebagian besar sisa waktunya. Setelah melewati bulan-bulan ini, ia akan lebih mengerti tentang waktu siang dan, semoga, tentang waktu tidur malam.Pada akhir usia tiga bulan, kebanyakan si kecil bisa tidur hingga 10 jam di malam hari tanpa bangun untuk menyusui. Namun, ia membutuhkan sedikit latihan untuk sampai ke titik itu. Untuk membantunya membentuk rutinitas tidur, atur waktu menyusui seperti biasanya, yaitu sekitar pukul 7 hingga 9 malam hari (ini merupakan waktu tidur yang baik baginya di kemudian hari). Cara lain yang bisa Ibu lakukan, misalnya memandikan si kecil dan memijatnya lembut dengan pelembab, memakaikan piyama, mematikan lampu kemudian menyusui dan menidurkannya.
Anggap saja hal ini sebagai tiga M: mandi, menyusui, dan menidurkan. Karena ia menyusui dan tidur setiap 2 sampai 4 jam diantara waktu tersebut, rutinitas ini membantu ia mulai membuat perbedaan antara siang dan malam, dan, semoga, akan membuatnya tidur dalam waktu yang lama.
Jika si kecil masih mengonsumsi ASI pada malam hari, hal ini dapat membantunya untuk mengetahui perbedaan dari menyusui di siang hari. Ketika si kecil terbangun dari tidurnya dan Ibu menyusuinya pada larut malam, sebaiknya berikan stimulasi minimum. Jangan menyalakan lampu dengan terang, sebagai gantinya gunakan lampu yang redup dan bicaralah padanya menggunakan suara yang pelan dan tenang.
Memberikan sereal pada si kecil sebelum berusia 6 bulan tidak akan membantu ia tidur lebih baik. Ini hanya mitos dan tidak dianjurkan karena tubuhnya belum siap untuk memproses makanan padat.
Sumber : www.enfa.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar