Kacamata yang digunakan seseorang bukan saja menjadi pemanis penampilan. Lebih dari itu, kacamata juga memiliki fungsi kesehatan yang seharusnya disadari pemakainya.
Penggunaan kacamata adalah satu cara dalam merawat mata dan bukan sebuah sarana yang berfungsi menyembuhkan penglihatan. Salah satu fungsi yang sering dilupakan adalah fungsi sebagai protektor mata dari kerusakan yang bisa disebabkan oleh sinar ultraviolet.
Paparan sinar ultraviolet dalam jangka waktu tertentu pada mata bukan saja bisa menyebabkan kerusakan pada permukaan kulit kelopak mata. Bagian dalam mata, seperti kornea, lensa, dan bagian lainnya pun berpotensi mengalami kerusakan. Bahkan, sinar ultraviolet diduga ikut berperan bagi timbulnya katarak dan menurunnya fungsi makula mata (area bintik mata yang paling sensitif terhadap rangsangan sinar).
Kerusakan kelopak mata akibat terpapar sinar ultraviolet sama seperti kerusakan kulit lainnya di dalam tubuh manusia. Jika terjadi dalam jangka waktu lama dan tidak diantisipasi, hal tersebut memungkinkan tumbuhnya kanker kulit.
Paparan sinar ultraviolet secara langsung yang menerpa kornea mata berisiko menyebabkan keratitis. Kondisi ini merupakan peradangan kornea yang memberikan sensasi perih dan bengkak pada bagian mata ini. Berjemur adalah salah satu kegiatan yang mungkin menjadi penyebab keratitis.
Sinar ultraviolet bisa sampai ke retina. Kondisi ini biasa dialami oleh mereka yang menyaksikan sinar matahari langsung saat terjadi gerhana matahari
Begini Sebaiknya Kacamata Yang Digunakan
Karena memiliki fungsi yang demikian penting dalam melindungi mata, maka kacamata juga wajib memiliki beberapa syarat, baik dalam bentuknya maupun bahan lensanya. Kacamata yang baik harus mampu menghalangi masuknya sinar ultraviolet. Oleh karena itu, kacamata sebaiknya memiliki frame yang besar melingkar menutupi mata dan sekitarnya. Hal ini perlu, mengingat sinar bisa saja masuk dari sisi-sisi mata yang oleh frame biasa belum tentu bisa terlindungi.
Kacamata yang bagus untuk melindungi mata adalah yang memiliki lensa yang mampu memblokir minimal 70 persen cahaya yang masuk. Bahkan beberapa pihak menyarankan agar lensa bisa menyaring hampir seluruh sinar ultraviolet A dan B sekaligus. Jika saat mencoba kacamata di depan cermin, Anda masih mampu melihat bayangan mata Anda dibalik kacamata hitam, mungkin kemampuan lensa kacamata tersebut dalam memblokir cahaya masih terlalu rendah.
Carilah lensa yang memiliki warna atau kegelapan lensa yang merata. Untuk menguji, pegang kacamata dengan lengan lurus ke depan. Lihat lurus di kejauhan melalui kacamata Anda. Jika kacamata digerakkan perlahan secara horizontal dan objek yang terlihat menjadi melengkung dan distorsi berarti lensa tersebut tidak memenuhi syarat.
Fungsi Kacamata Berikut Layak Dipertimbangkan
Selain memiliki fungsi untuk melindungi mata dari paparan sinar ultraviolet, beberapa fungsi tambahan yang dimiliki kacamata berikut wajib dipertimbangkan.
- Kacamata dengan lensa polarisasi
- Kacamata berlensa polikarbonat
- Kacamata dengan lensa memblokir warna biru
- Kacamata berlensa fotokromik
- Kacamata dengan lensa gradien
Sementara untuk kacamata berlensa gradien ganda, baik untuk aktivitas di air atau olahraga musim dingin, namun tidak saat mengemudi. Lensa jenis ini memiliki bagian lebih gelap di bagian atas dan bawah lensa, sedangkan pada bagian tengah lensa lebih terang.
Yang wajib diingat adalah bahkan kacamata terbaik sekalipun tidak mampu melindungi pemakainya dari cahaya yang terlalu terang dan berintensitas kuat. Oleh karena itu, mereka yang akrab dengan cahaya kuat saat bekerja, seperti mengelas, wajib memakai perlindungan khusus. Perlindungan khusus juga diperlukan bagi siapa pun saat memerhatikan cahaya matahari langsung, terutama jika memperhatikan kejadian gerhana.
Sumber : www.alodokter.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar