Minggu, 26 Mei 2013
10 Mitos Kecantikan
Baik nasihat yang disampaikan turun-temurun maupun perbedaan info seputar kecantikan yang disampaikan berulang ternyata belum pasti kebenarannya. Karena itu, simak artikel berikut ini agar Anda tahu pasti yang mana fakta dan fiksi.
Mitos #1. Anggur merah baik untuk kecantikan kulit.
Benar. Minuman fermentasi ini kaya antioksidan dan polyphenol yang berfungsi melawan radikal bebas dalam tubuh sekaligus membantu menghambat timbulnya gejala penuaan. Cara lain? Campurkan segelas anggur merah dalam satu baskom air hangat, lalu gunakan untuk merendam tangan dan kaki sebelum manikur pedikur. Kulit akan lebih lembut.
Mitos #2. Konsumsi cokelat membuat kulit wajah berjerawat.
Salah. Berdasarkan penelitian, tak ada hasil ilmiah yang membuktikan bahwa ada kaitan antara konsumsi cokelat dengan timbulnya jerawat. Justru yang menjadi pemicunya adalah kondisi hormonal setiap individu serta pola membersihkan wajah.
Mitos #3. Lingkaran hitam di seputar mata karena kurang tidur.
Benar. Pada saat Anda kurang tidur, pembuluh darah di area bawah mata akan membengkak, sehingga warnanya berubah menjadi merah kebiruan. Hal inilah yang menjadikan lingkaran hitam tampak lebih gelap dari biasanya. Karena itu, biasakan untuk menjaga porsi tidur, setidaknya enam jam. Hindari kafein, alkohol, dan juga rokok.
Mitos #4. Menggunakan alat make up bersama, akan menyebarkan bakteri
Benar. Menurut para dermatolog, meski risiko ineksinya kecil, tipe make up yang kerap bersentuhan dengan saliva dan kelembapan merupakan media yang ‘nyaman’ bagi bakteri untuk bersarang. Jadi, coba hentikan kebiasaan dan bersihkan secara rutin.
Mitos #5. Makin tinggi SPF, makin tinggi proteksi yang diperoleh kulit.
Salah. Jumlah SPF yang tertera pada sunscreen hanya menunjukkan berapa lama seseorang akan terlindungi dari terpaan sinar matahari sebelum kulitnya terbakar. Jika hanya sekadar bepergian keluar, cukup kenakan sunscreen yang mengandung setidaknya SPF 15 dan aplikasikan kembali setelah kurang lebih 6 jam.
Mitos #6. Membasuh wajah dengan air dingin dapat memperkecil pori.
Salah. Lebih tepatnya mengembalikan pori kulit Anda ke ukuran semula. Yang bisa dilakukan adalah menyamarkan tampilannya dengan merawat kulit menggunakan pembersih berkandungan lembut dan lakukan proses eksfoliasi dengan produk yang mengandung alpha hydroxy acid atau salicylic acid setidaknya 1-3 kali dalam seminggu untuk mengangkat sel kulit mati yang menumpuk dalam pori kulit.
Mitos #7. Rutinitas perawatan wajah yang baik harus terdiri dari tiga langkah.
Salah. Cleanse, tone, moisturize. Menurut dematolog, cukup bersihkan wajah dengan cleanser tanpa harus mengaplikasi toner. Cleanser yang berkualitas membantu membersihkan wajah hanya dengan air. Merasa nyaman dengan tiga ritual ini? Pilihlah toner yang baik, yaitu yang berlabel anti-iritasi serta bebas alkohol.
Mitos #8. Kulit berminyak tak memerlukan moisturizer.
Salah. Tujuan utama moisturizer adalah untuk melembapkan kulit. Jadi, sekalipun kulit Anda memproduksi minyak berlebih, Anda tetap memerlukan nutrisi agar tampilannya tetap halus dan lembut. Untuk itu, hindari produk bertekstur padat, pilih yang bertekstur ringan dan terbuat dari bahan dasar air, ‘water-based’. Umumnya, di pasaran, pelembap yang berbahan dasar air ini tersedia dalam tekstur lotion. Selain itu, Anda juga sebaiknya memilih pelembap yang diformulasikan secara khusus untuk kulit berminyak, yaitu pelembap yang berlabel ‘oil-free’ dan ‘oil-control’.
Mitos #9. Tidur pada satu sisi menyebabkan timbulnya kerutan.
Benar. The American Academy of Dermatology (AAD) membenarkan fakta bahwa posisi tidur tertentu yang berulang-ulang dapat menciptakan kerutan. Tidur di satu sisi memicu timbulnya kerutan di seputar area pipi dan dagu, sementara tidur telungkup memicu kerutan pada kulit di sela-sela alis. Meski tidak terjadi dalam waktu singkat, AAD menyarankan Anda membiasakan tidur telentang tiap hari.
Mitos #10. Kulit keing memperburuk keriput pada wajah.
Benar. Pada kondisi kulit kering, radikal bebas serta substansi eksternal negatif lainnya akan menyerang lapisan kulit. Lambat laun hal ini akan menyebabkan kolagen serta elastin yang berperan menjaga elastisitas kulit, berkurangnya kemampuannya. Jika terjadi, timbullah keriput.
Sumber : femina
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar