Selasa, 24 November 2015
Nafsu Makan Sulit Dikendalikan? Ini Cara Mengatasinya
Makan besar sampai perut terlalu penuh, sesekali adalah hal yang wajar. Makan terus-menerus saat stres sesekali juga wajar. "Sejak dalam kandungan, kita tumbuh dengan makanan, dibujuk dengan makanan. Kita jadi punya hubungan emosional yang erat dengan makanan, "kata Michelle Mei, MD, penulis Eat What You Love, Love What You Eat.
Orang-orang yang kompulsif dan makan berlebihan, menggunakan makanan sebagai cara untuk mengatasi emosi negatif. Akibatnya, mereka sering merasa bahwa nafsu makan mereka berada di luar kendali. Mereka berpikir tentang makanan sepanjang waktu, terus-menerus makan walau tidak lapar dan merasa bersalah, malu, atau depresi setelah makan.
"Itu sangat berbeda dari yang kebanyakan orang rasakan. Anda mungkin merasa menyesal setelah makan berlebihan ketika hari raya, tapi Anda tidak malu atau depresi dan tidak makan terus-menerus ketika hari raya usai," kata Mei.
Orang yang kecanduan makanan akan terus makan meskipun tahu konsekuensi negatifnya, seperti penambahan berat badan atau hubungan dengan orang-orang sekitar jadi rusak. Dan seperti orang yang kecanduan obat-obatan atau judi, orang yang kecanduan makanan akan mengalami kesulitan menghentikan perilaku mereka walau mereka ingin.
Apakah ini artinya tidak ada jalan keluar? Ada! Jika pecandu alkohol atau obat-obatan bisa sembuh, pecandu makan juga pasti bisa. Inilah langkah-langkah yan bisa Anda coba untuk menghentikan kecanduan makan.
1. Tak perlu pantang
Para ahli diet percaya, semakin Anda pantang, semakin besar nafsu makan Anda. "Jika saya tidak boleh lagi makan donat seumur hidup, saya rasa saya akan mulai merindukan donat hari ini juga dan makan sebanyak-banyaknya. Besok atau hari lain saya akan mencuri-curi kesempatan untuk makan donat dan makan lagi sebanyak-banyaknya," kata Edward Abramson, PhD, profesor emeritus psikologi California State University dan penulis buku "Body Intelligence".
Jadi, yang perlu Anda lakukan adalah makan yang Anda suka tapi batasi porsinya. Semakin tinggi kandungan lemak dan gula di dalam makanan favorit Anda, semakin sedikit yang boleh Anda makan.
2. Jangan menyimpan makanan
Sama halnya dengan pecandu alkohol yang terdorong minum ketika ada alkohol di depan matanya, begitu juga dengan pecandu makanan. Jangan menyimpan makanan, siap saji ataupun bukan, dan minuman manis atau soda di manapum. Tidak di laci, tidak di kulkas, di rumah, kantor, mobil, di mana saja.
3. Beli secukupnya
Sebagai kelanjutan dari langkah no.2, biasakan membeli makanan pas porsi dengan kebutuhan Anda hari ini. Ingat, sesuai kebutuhan bukan keinginan. Anda harus belajar membedakan keduanya. Penuhi pola makan sehat seimbang, yaitu susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Komposisi seimbang itu terdiri atas 45-65% karbohidrat, 10-25% protein, lemak baik 25-40%, dengan tambahan vitamin A, B, C,D, E, K dan Ca termasuk sumber serat minimal 30% perhari. Perhitungkan juga asupan kalori. American College of Sports Medicine, merekomendasikan minimum 1.200 kalori per hari untuk wanita dan 1.800 per hari untuk pria.
4. Ubah cara pandang Anda
Belajarlah merasa puas dengan porsi kecil. Untuk itu, Anda harus mengubah cara pandang terhadap makanan. Langkah pertama, cobalah mengganti ukuran piring dan mangkuk menjadi lebih kecil. Setelah terbiasa dengan porsi terbatas, coba kembali ke ukuran piring semula dan ketika Anda mengambil makanan, biarkan setengah bagian piring tetap kosong.
Bertahap, coba biarkan 3/4 bagian piring tetap kosong. Jika Anda bisa dengan mudah membiarkan 1/2 atju 3/4 piring tetap kosong, itu artinya otak sudah terbiasa dengan porsi kecil dan Anda sudah memasuki tahap baru hidup yang lebih sehat.
5. Bergeraklah
Cappucino penuh krim dan burger ukuran jumbo bukan satu-satunya cara memuaskan diri Riset membuktikan, olahraga dapat meningkatkan kadar hormon dopamin. Dopamin adalah hormon yang menimbulkan rasa puas dan senang. Jadi, berolahragalah rutin selama 30 menit perhari, 3-5 kali seminggu. Atau lakukan aktivitas fisik yang Anda sukai ketika keinginan makan datang tak terkendali.
Sumber : health.kompas.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar