Kamis, 12 Mei 2016
Awas, Liur Hewan Mengandung Bakteri Kebal Antibiotik
Mengungkapkan rasa sayang pada binatang peliharaan dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya mengelus, menggelitik, hingga mencium. Namun khususnya untuk mencium, sebaiknya Anda berpikir dua kali sebelum melakukannya.
Sebuah studi baru dari Selandia Baru menemukan, air liur binatang mungkin bisa sebagai sarana penularan infeksi yang bersifat resisten terhadap antibiotik kepada manusia. Studi yang diketuai oleh Profesor Nigel French dari Massey University tersebut menganalisis penggunaan antibiotik yang tidak rasional pada binatang adalah penyebabnya.
Massey mengatakan, paparan liur binatang sebagai sarana transmisi infeksi bakteri telah diidentifikasi oleh WHO sebagai permasalahan kesehatan yang besar dan tengah berkembang. Ia menekankan pada perlunya perhatian pada peningkatan angka kejadian dari dua tipe bakteri resisten antibiotik yang umumnya menyebabkan infeksi saluran kemih.
Rabu, 11 Mei 2016
3 Jenis Ikan Ini Berbahaya bagi Kesehatan
Ikan terkenal dengan kandungan lemak sehat seperti omega-3. Namun, beberapa ikan ini justru lebih banyak kandungan tak sehatnya.
Karena kelezatannya, beberapa jenis ikan ini ditangkap secara berlebihan, terancam punah sehingga mengganggu ekosistem laut yang nantinya berdampak buruk bagi kehidupan.
Walau terkenal dengan kelezatannya, namun kondisi laut yang kian tercemar, membuat ikan ini benar-benar dapat berakibat buruk bagi kesehatan Anda.
Daging dan sirip ikan hiu
Selain terancam punah akibat penangkapan berlebihan para nelayan, ekosistem laut juga menjadi terganggu akibat minimnya predator puncak seperti hiu, daging hiu dinilai semakin tidak sehat untuk dikonsumsi.
Menurut laporan CNN sejak 20 tahun yang lalu, tingkat merkuri dalam ikan hiu dapat menyebabkan hilangnya koordinasi, kebutaan, dan bahkan kematian. Terlebih, tingkat merkuri pada daging hiu dinilai semakin meningkat akhir-akhir ini.
Para ilmuwan berpikir bahwa hal tersebut terjadi karena hiu bisa menumpuk merkuri di dalam tubuh mereka melalui ikan kecil yang dimakan.
Mengapa Antibiotik Harus Dibatasi
Sebelum 1928, tahun di mana penisilin pertama kali ditemukan, luka terbuka kecil pada kulit bisa berakibat fatal. Jika antibiotik tidak pernah ditemukan, melakukan operasi seperti yang biasa dilakukan di kedokteran modern tak mungkin dilakukan.
Antibiotik adalah penemuan bidang medis yang tak ternilai harganya untuk melawan infeksi. Di lain pihak, obat ajaib ini juga bertanggung jawab pada kemampuannya memanipulasi bakteri alami dalam tubuh.
Penggunaan antibiotik yang tidak rasional harus dihentikan. Paling tidak ada 3 alasan mengapa pemakaian antibiotik sebaiknya mulai dibatasi.
- Mengubah kemampuan melawan infeksi
Konsumsi antibiotik bisa mengurangi populasi bakteri-bakteri menguntungkan tersebut. Penurunan jumlah mikrobiota alami manusia itu bisa dimulai sejak bayi saat dokter memberi resep antibiotik.
Berkurangnya jumlah bakteri baik itu pada periode kritis perkembangan sistem imun menyebabkan risiko negatif. Misalnya saja bayi beresiko mengalami alergi dan juga gangguan berat badan.
Langganan:
Postingan (Atom)