Jumat, 28 Agustus 2015

Ini Cara Melatih Kecerdasan Emosional




Selain Kecerdasan Intelektual, Kita Butuh Kecerdasan Emosional.

Banyak psikolog dan ahli dalam perilaku manusia percaya bahwa kecerdasan emosi (EQ/Emotional Quotient) memiliki peran lebih penting untuk meraih sukses daripada kecerdasan intelektual (IQ/Intelligence Quotient).

Kecerdasan emosional dapat dilatih dan dikembangkan dengan berbagai cara. Seperti dengan mengenal emosi sendiri, mengelola emosi diri, mengenal emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain.

Berikut penjelasan cara mengembangkan kecerdasan emosional, seperti dikutip dari Enterpreneur, Senin, 3 Agustus 2015
  • Mengenal Emosi Diri
Anda bisa mulai bertanya pada hati yang terdalam seperti apakah perasaan Anda sesungguhnya. Apakah Anda tipe orang yang pemarah, pemberani, penakut, suka cemas, ragu-ragu, pemalu dan sebagainya. Mungkin Anda bisa mengetahui pada saat apa dan bagaimana Anda marah, takut, gelisah, cemas, bersemangat, gembira dan sebagainya. Mungkin terlihat mudah, tetapi sesungguhnya sulit. Intinya, Anda harus memahami diri Anda sendiri.

  • Mengelola Emosi Diri
Inilah cara mengubah sikap dan perilaku agar lebih lebih baik. Orang-orang sukses mampu menetapkan tujuan, memetakan rencana untuk mencapai tujuan tersebut dan melaksanakan rencana tersebut - mereka mampu memengaruhi perilaku mereka sendiri secara positif.
  • Melepaskan emosi negatif
Ketrampilan ini berkaitan dengan kemampuan Anda untuk memahami dampak dari emosi negatif terhadap diri Anda. Sebagai contoh keinginan untuk memperbaiki situasi ataupun memenuhi target pekerjaan yang membuat Anda mudah marah ataupun frustasi seringkali justru merusak hubungan Anda dengan bawahan maupun atasan serta dapat menyebabkan stres. Jadi, selama Anda dikendalikan oleh emosi negatif Anda justru Anda tidak bisa mencapai potensi terbaik dari diri Anda. Solusinya, lepaskan emosi negatif melalui teknik pendayagunaan pikiran bawah sadar sehingga Anda maupun orang-orang di sekitar Anda tidak menerima dampak negatif dari emosi negatif yang muncul.
  • Memotivasi diri sendiri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kendali diri emosional–menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati–adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Ketrampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki ketrampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan.
  • Mengenal Emosi Orang Lain
Memahami orang lain berkaitan dengan empati yaitu kemampuan untuk memahami apa yang orang lain rasakan dan mengapa, serta untuk mengetahui bagaimana kata-kata dan tindakan Anda akan diterima oleh orang-orang di sekitar Anda. Tanpa empati, Anda tidak akan mengenal mereka dan tidak pernah tahu mengapa. Sangat sulit untuk berhasil jika tidak memahami orang lain.
  • Membina Hubungan Dengan Orang Lain
Kecerdasan emosional juga berkaitan dengan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain. Adapun salah satu kuncinya adalah membuka hati untuk menerima kelebihan dan kelemahan orang lain.

Dengan begitu, Anda akan mampu memotivasi orang lain secara efektif. Efektivitas dan keberhasilan Anda dalam berbisnis berkaitan erat dengan kemampuan Anda memengaruhi orang untuk melakukan apa yang Anda inginkan. Ini bukan manipulasi. Manipulasi adalah memengaruhi orang lain hanya untuk menguntungkan Anda, tetapi tidak bagi mereka.

Orang-orang sukses mampu memengaruhi orang lain dengan cara yang menguntungkan semua orang.

Dalam dunia bisnis, sukses tergantung pada empat hal: IQ (seberapa pintar seseorang), pengalaman (termasuk pendidikan, pengalaman dan pelatihan kerja), usaha keras yang sudah dilakukan, serta kecerdasan emosional.

Namun sebagian perusahaan hanya menerapkan tiga faktor utama yaitu IQ, pengalaman, dan usaha keras untuk mencapai sukses dalam bisnis. Sedangkan kecerdasan emosional kurang terlalu mendapat perhatian. Padahal kecerdasan emosional merupakan cara dalam menilai kinerja secara keseluruhan dari karyawan saat bekerja atau menghadapi situasi sulit.

Dengan pengendalian yang kuat, karyawan bisa dengan tenang melihat permasalahan dan memperhitungkan dampak dari suatu keputusan atau suatu tindakan.

Sementara itu karyawan biasanya hanya punya tiga faktor pertama saat diterima bekerja. Sehingga kurang memiliki kecerdasan emosional. Inilah yang menjadi kelemahan yang akan menghambat perusahaan mencapai keberhasilan.

Meskipun banyak yang mengabaikannya, kecerdasan emosional sangat penting bagi keberhasilan seseorang dalam bisnis. Kabar baiknya adalah bahwa kecerdasan emosional ini dapat dilatih dan dapat ditingkatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar